Ini Benar - Benar...
Posted by Aulia RA , Friday, 6 December 2013 23:51
Cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya.
Cinta adalah harga diri.
Cinta adalah rasionalitas sempurna.
Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga.
Kau dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut.
Tidak lebih, tidak kurang.
― Tere Liye, buku Sepotong Hati Yang Baru
Semakin baik
sesuatu itu, semakin mahal isinya, maka pasti diberikan kunci terbaik
untuk menjaganya. Misalnya kotak penyimpanan berlian, perhiasan, surat2
berharga yang ada di bank (safe deposit box), itu kuncinya kokoh, bahkan
dilengkapi dengan kode sandi tertentu.
Nah, orang2 yg menjaga kehormatan perasaan, maka dia selalu memberikan gembok terbaik di hatinya. Karena mahal harganya, bernilai isinya. Esok lusa, ketika masanya tiba, hati itu hanya bisa dibuka dengan seseorang yg membawa kunci seperti: pemahaman agama, akhlak yg baik, dan jenis kunci-kunci terbaik lainnya. Bukan kunci kebanyakan yang bisa dipakai semaunya.
-Tere Liye-
Maka, jika kita belum siap, belum niat serius, maka jangan suka membuka tutup pintu hati. Dan tentu saja, jangan mau digombalin oleh orang yg terbiasa sekali membuka tutup pintu hatinya. Lah, pintu bendungan dunia nyata saja hanya dalam kondisi tertentu dibuka tutup, berbahaya kalau dibuka sembarangan.
-Tere Lije-
Kita tidak usah jadi pengendali udara, pengendali air atau pengendali api. Kita cukup jadi pengendali hati saja.
Itu sudah cukup sakti.
-Tere Liye-
Itu sudah cukup sakti.
-Tere Liye-
Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan."
-Tere Liye, novel "Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah"
Padahal, orang yang dia sukai, boleh jadi sudah tidur jam segini.
-Tere Liye-
“Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri.
Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya
berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun
mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata
dan mana simpul yang dusta.”
— Tere Liye, novel "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin"
— Tere Liye, novel "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin"
Dan sebaliknya, seorang cewek yang sungguh baik serta paham, tidak akan mau diajak pacaran, mojok, berdua2an, dipegang2, dsbgnya.
Catat dengan baik nasehat ini. Dan jadikan lampu petunjuk kapan pun kalian ingin mencari pasangan hidup.
-Tere Liye-
Sajak Jemuran
Sendal jepit saja, kelamaan ditinggal di depan rumah
Bisa hilang, apalagi motor keren nan kinclong
Bisa kabur sampai luar kota sana
Anak kambing, kelamaan ditinggal di lapangan rumput
Bisa raib, apalagi induk kerbau yang mahal
Bisa dibawa pergi sampai seberang pulau
Perhatikanlah sajak jemuran ini, Kawan
Segala sesuatu yang terlalu lama,
Beresiko hilang begitu saja, dan kita nelangsa habis2an
Karena sungguh,
Jemuran basah kelamaan digantung saja bisa hilang dibawa orang
Apalagi soal perasaan, gantung saja lama2, nggak jelas,
Nggak ada kepastian
Maka dia bisa pergi tak berbekas
Cinta Yang Tak Tergapai
Kalau kita tidak bisa memperoleh apa yang kita cintai, maka my dear, cintailah apa yang kita miliki sekarang.
Karena cinta sejati, bukan sekadar angan, keinginan, mimpi. Tapi dalam banyak situasi cinta sejati adalah rasa syukur dalam keseharian. Dan ini berlaku dalam banyak hal. Ketika kita tidak bisa memperoleh sekolah/kampus yang kita cintai, kita inginkan, maka cintailah sekolah/kampus kita sekarang, boleh jadi ada rahasia besar di dalamnya. Jangan dibanding2kan, jangan merasa minder. Pun saat kita tidak bisa menggapai jenis pekerjaan yang kita cintai, idamkan, maka cintailah pekerjaan kita sekarang. Terus bekerja dengan sungguh2, tidak banyak mengeluh, tidak malas2an, apalagi penuh perhitungan adalah bentuk kongkret dari cinta sejati, kebersyukuran.
Sungguh tidak akan mengerti hakikat terdalamnya cinta, orang2 yang selalu saja mendefinisikan cinta itu adalah sesuatu yang harus dikejar, dimiliki. Karena boleh jadi, ketika sibuk mengejarnya, dia akan kehilangan kesempatan bahwa di sekitarnya berserakan miliknya.
Kita menyukai seseorang misalnya? Siang malam terbebani oleh perasaan tersebut, lantas apa yang harus dilakukan? Kalau kita pejuang tangguh, silahkan berangkat mengejar seseorang tersebut, taklukkan, miliki. Jadilah pangeran gagah perkasa. Tapi saat semua sudah digapai, lantas kenapa? So what? Apakah kemudian seperti di film2, akan muncul tulisan besar "the end"? Selesai. Penonton pulang, film berakhir bahagia.
Nyatanya tidak, di dunia nyata, perjalanan masih terus berlanjut, dan boleh jadi, ternyata semua tidak seseru yang kita harapkan. Ketahuilah, pernikahan paling bahagia antara dua kekasih hati bahkan tidak selesai saat mereka menikah. Film kehidupan itu justeru baru berubah menjadi sungguhan drama, thriller, aksi, atau horor saat telah menikah. Masalah datang silih berganti. Pertengkaran meletus. Dan dalam titik paling ekstrem, kehilangan cinta yang dulu sungguh tinggi menyala.
Maka my dear anggota page, kalau kita tidak bisa memperoleh apa yang kita cintai, selalu cintailah apa yang kita miliki sekarang. Keluarga kita sekarang, teman2 kita sekarang, pekerjaan kita sekarang, sekolah/kampus kita sekarang. Maka semuanya sungguh akan menjadi cinta sejati kita.
-Tere Liye-
* Mengapa postingan Bang Tere selalu saja menyindir. Ya, ini benar-benar sindiran untuk saya. Jagalah hati dan pikiran hambaMu ini ya Allah. Selimuti dengan iman yang membaja, kokoh diterpa godaan yang nista. Aamiin ya rabbal 'alamiin.
Sendal jepit saja, kelamaan ditinggal di depan rumah
Bisa hilang, apalagi motor keren nan kinclong
Bisa kabur sampai luar kota sana
Anak kambing, kelamaan ditinggal di lapangan rumput
Bisa raib, apalagi induk kerbau yang mahal
Bisa dibawa pergi sampai seberang pulau
Perhatikanlah sajak jemuran ini, Kawan
Segala sesuatu yang terlalu lama,
Beresiko hilang begitu saja, dan kita nelangsa habis2an
Karena sungguh,
Jemuran basah kelamaan digantung saja bisa hilang dibawa orang
Apalagi soal perasaan, gantung saja lama2, nggak jelas,
Nggak ada kepastian
Maka dia bisa pergi tak berbekas
Cinta Yang Tak Tergapai
Kalau kita tidak bisa memperoleh apa yang kita cintai, maka my dear, cintailah apa yang kita miliki sekarang.
Karena cinta sejati, bukan sekadar angan, keinginan, mimpi. Tapi dalam banyak situasi cinta sejati adalah rasa syukur dalam keseharian. Dan ini berlaku dalam banyak hal. Ketika kita tidak bisa memperoleh sekolah/kampus yang kita cintai, kita inginkan, maka cintailah sekolah/kampus kita sekarang, boleh jadi ada rahasia besar di dalamnya. Jangan dibanding2kan, jangan merasa minder. Pun saat kita tidak bisa menggapai jenis pekerjaan yang kita cintai, idamkan, maka cintailah pekerjaan kita sekarang. Terus bekerja dengan sungguh2, tidak banyak mengeluh, tidak malas2an, apalagi penuh perhitungan adalah bentuk kongkret dari cinta sejati, kebersyukuran.
Sungguh tidak akan mengerti hakikat terdalamnya cinta, orang2 yang selalu saja mendefinisikan cinta itu adalah sesuatu yang harus dikejar, dimiliki. Karena boleh jadi, ketika sibuk mengejarnya, dia akan kehilangan kesempatan bahwa di sekitarnya berserakan miliknya.
Kita menyukai seseorang misalnya? Siang malam terbebani oleh perasaan tersebut, lantas apa yang harus dilakukan? Kalau kita pejuang tangguh, silahkan berangkat mengejar seseorang tersebut, taklukkan, miliki. Jadilah pangeran gagah perkasa. Tapi saat semua sudah digapai, lantas kenapa? So what? Apakah kemudian seperti di film2, akan muncul tulisan besar "the end"? Selesai. Penonton pulang, film berakhir bahagia.
Nyatanya tidak, di dunia nyata, perjalanan masih terus berlanjut, dan boleh jadi, ternyata semua tidak seseru yang kita harapkan. Ketahuilah, pernikahan paling bahagia antara dua kekasih hati bahkan tidak selesai saat mereka menikah. Film kehidupan itu justeru baru berubah menjadi sungguhan drama, thriller, aksi, atau horor saat telah menikah. Masalah datang silih berganti. Pertengkaran meletus. Dan dalam titik paling ekstrem, kehilangan cinta yang dulu sungguh tinggi menyala.
Maka my dear anggota page, kalau kita tidak bisa memperoleh apa yang kita cintai, selalu cintailah apa yang kita miliki sekarang. Keluarga kita sekarang, teman2 kita sekarang, pekerjaan kita sekarang, sekolah/kampus kita sekarang. Maka semuanya sungguh akan menjadi cinta sejati kita.
-Tere Liye-
* Mengapa postingan Bang Tere selalu saja menyindir. Ya, ini benar-benar sindiran untuk saya. Jagalah hati dan pikiran hambaMu ini ya Allah. Selimuti dengan iman yang membaja, kokoh diterpa godaan yang nista. Aamiin ya rabbal 'alamiin.
Post a Comment