Tentang Permainan Kesukaanmu, Apakah Itu Masih Aku?
Posted by Aulia RA , Monday, 17 August 2015 00:37
Aku menulis ini karena terinspirasi dari kalimat seseorang.
Mainan favoritmu, apa masih aku?
Haha, lucu memang. Ternyata aku begitu menikmati permainan yang kamu buat. Awalnya aku ragu, tapi lama-lama aku mau ikut bermain. Lama dan lama sekali aku makin terhanyut. Tidak sadar diri. Sampai-sampai lupa waktu aku telah bermain terlalu lama. Lupa diri bahkan. Asik, iya asik. Senang, ya senang memang. Aku sangat sangat sangat menikmati. Aku ibarat anak kecil yang kamu iming-imingi uang lima ribu agar aku terus melanjutkan permainan itu. Aku sudah ketagihan barangkali. Rasanya susah untuk berhenti. Aku belum sadar, aku masih di arenamu.
Tiba-tiba aku mengatup. Menutup. Rapat.
Aku kaget, aku mengutuki waktu. Pun diriku. Bodoh sekali diriku. Aku baru sadar, saat aku asyik bermain mengikuti permainanmu, kamu sebenarnya juga sedang bermain di arena yang lebih luas. Arena keserakahanmu. Saat kamu sudah puas, kamu bawa semua keuntungan. Aku hanya mendapat rugi. Aku telah dibodohi. Ya, tentu saja, olehmu. Siapa lagi? Aku cukup bersyukur telah menyenangkanmu lewat permainan gila ini. Walau disisi lain aku menyesal. Aku sudah bilang, aku akan mengorbankan sesuatu asal kamu bahagia. Tapi mengapa pengorbanan itu dilukai dengan penyesalan dan kekecewaan. Apakah pengorbananku belum cukup? Apakah kamu belum puas mempermainkanku? Atau apakah permainan ini belum selesai dan kamu sedang menyusun babak-babak barunya?
Aku tahu kamu tidak menghargaiku, tidak menghormatiku, kamu menyepelekanku, kamu merugikan diriku, kamu membohongiku. Kamu sebenernya hanya hidup sendiri dan kehadiranku, yah, sebagai selingan saja. Numpang lewat istilahnya.
Tidak, aku tidak akan balas dendam atas semua perbuatanmu. Aku hanya bisa mendoakanmu yang terbaik saja. Karena perkataan tidak mampu membuka hati nuranimu. Biar kutitipkan kataku pada Tuhan, biar dia yang membisikkan kepadamu. Aamiin.
Pengorbanan apalagi yang harus aku beri kepadamu, "laki-laki"ku?
Tentang permainan kesukaanmu, apakah itu masih aku?
Yogyakarta, 17 Agustus 2015 | 00:35
Aulia RA | ririsaulia.tumblr.com
Post a Comment