Aku Belakang
Posted by Aulia RA , Friday, 9 January 2015 23:14
Hati yang bersalah itu berkata,
"Tidak! Tidak! Aku tetap disini. Kalian boleh jalan, tapi biarkan aku disini. Mungkin, suatu saat aku akan menyusul. Yang jelas bukan sekarang. Aku akan memperbaiki diri. Suatu saat, ya baiklah, suatu saat, aku benar-benar akan menyusul kalian. Namun, kini...biarkan aku tenggelam dalam penyelasanku yang mega. Biarkan aku direndam masa lalu yang menghimpit dan menekan hingga aku amblas, mendebu, darah menguap, hancur—raga ini hangus jadi udara! Tinggalkan, tinggalkan saja aku di belakang. Aku sampah. Aku ekor. Aku kotoran. Aku pantas terinjak, merana, ada di belakang!"
"Tidak! Tidak! Aku tetap disini. Kalian boleh jalan, tapi biarkan aku disini. Mungkin, suatu saat aku akan menyusul. Yang jelas bukan sekarang. Aku akan memperbaiki diri. Suatu saat, ya baiklah, suatu saat, aku benar-benar akan menyusul kalian. Namun, kini...biarkan aku tenggelam dalam penyelasanku yang mega. Biarkan aku direndam masa lalu yang menghimpit dan menekan hingga aku amblas, mendebu, darah menguap, hancur—raga ini hangus jadi udara! Tinggalkan, tinggalkan saja aku di belakang. Aku sampah. Aku ekor. Aku kotoran. Aku pantas terinjak, merana, ada di belakang!"
(Dari sebuah buku yang saya lupa judulnya)
Temanggung, 9 Januari 2015 ; 11:13
Aulia RA
Post a Comment