Peluru Batu
Posted by Aulia RA , Friday, 1 November 2013 17:40
Disini, aku hanya seorang pengecut
yang menonton penyembelihan atasmu
lewat televisi, sambil berlagak
menangis tersedu
Badai peluru membantai kemerdekaanmu
mencabik negrimu!
Aku hanya membaca di koran
diantara gosip selebriti
bualan politisi,
dan cerita-cerita korupsi yang basi
(koran itu lalu kubuang ke keranjang sampah setelah menyeka
bekas makananku)
Aku dan saudara-saudaraku bertengkar
tentang cara bersimpati
sebab kami telah terbiasa berpura-pura
Disana kau berjuang dengan batu
melawan gempur peluru
membela Allah dengan darah
Tak pantas aku menangis untukmu
dengan hati bernanah
Novel "Gadis Kota Jerash"
Post a Comment