Kepada Kamu Dengan Penuh Kebencian
Posted by Aulia RA , Saturday, 2 November 2013 20:34
Kepada kamu,
Dengan penuh kebencian.
Aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu,
tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak, selalu menebak-nebak. Aku benci
deg-degan menunggu kamu online. Dan di saat kamu muncul, aku akan
tiduran tengkurap, bantal di bawah dagu, lalu berpikir, tersenyum, dan
berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar
kamu, di seberang sana, bisa tertawa. Karena, kata orang, cara mudah
membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa.
Mudah-mudahan itu benar.
Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama
untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. Aku benci
ketika jatuh cinta, semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan,
tuliskan ke kamu menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau
aku bisa jadi kehilangan kamu. Aku benci harus berada dalam posisi
seperti itu. Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?
Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. Apakah
pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan
biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? Apakah kepalamu
yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa, atau ada
maksud lain, atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh
percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang
bergerak dari dalam dada, menjalar ke sekujur tubuh, dan aku merasa
pasrah, gelisah. Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus
semalaman, tanpa harus tidur. Cukup begini saja.
Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku, saat kamu
mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang. Oh,
aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, aku tidak bernapas, aku
merasa canggung, aku ingin berlari jauh. Aku benci aku harus sadar atas
semua kecanggungan itu..., tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, "Hey! Ini hanya
ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua
tidak punya anything in common," harus dimentahkan oleh hati yang
berkata, "Jangan hiraukan logikamu."
Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada
di dalam diri kamu. Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan
paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, kamu
bisa saja tanpa cela, dan aku, bisa saja benar-benar jatuh hati
kepadamu.
Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. Demi Tuhan, aku benci jatuh
cinta kepada kamu. Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; di
balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan
meletup pelan-pelan...
aku takut sendirian.
Raditya Dika, dalam novel "Kepada Cinta"
Jatuh Cinta Sendirian
Posted by Aulia RA , 20:03
Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa
mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap,
pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali,
hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh.
Orang
yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh
cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang
kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita
sesungguhnya butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah
merelakan.
Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.”
Rantau
Posted by Aulia RA , Friday, 1 November 2013 22:48
Bersabar dan ikhlaslah dalam setiap langkah perbuatan
Terus-meneruslah berbuat baik,
ketika di kampung dan di rantau
Jauhilah perbuatan buruk,
dan ketahuilah pelakunya pasti diganjar,
di perut bumi dan di atas bumi
Bersabarlah menyongsong musibah
yang terjadi dalam waktu yang mengalir
Sungguh di dalam sabar
ada pintu sukses dan impian kan tercapai
Jangan cari kemuliaan di kampung kelahiranmu
Sungguh kemuliaan itu ada
dalam perantauan di usia muda
Singsingkan lengan baju
dan bersungguh-sungguh menggapai impian
Karena kemuliaan tak akan bisa
diraih dengan kemalasan
Jangan bersilat kata
dengan orang yang tak mengerti
apa yang kau katakan
Karena debat kusir adalah pangkal keburukan
syair Sayyid Ahmad Hasyimi
tahun 4 di Pondok Modern, Gontor
Novel "Negeri 5 Menara"
- Ahmad Fuadi-
Tak Tahu
Posted by Aulia RA , 22:28
Aku itu apa?
Tuhan menciptakan aku untuk apa?
Apakah cuma rencana sialan ini saja?
Takdir? Hhh...takdir takdir takdir!
Omong kosong!
Aku takut dengan mata-mata jelalatan itu
Aku risih dengan mulut-mulut,
yang menyembulkan aroma busuk
Busuk...bau...persis seperti aroma
pembuangan berak-berak manusia
Mata-mata itu, sengaja
menyiratkan fikir
Betapa angkuhnya aku atas dunia ini
Sebagai minusnya makhluk
Peduli apa Tuhan dengan semua ini?
Aku hanya seonggok daging yang
ditempeli yang lima itu
Aku hanya binatang!
Ya...binatang jalang bukan?
Atau, binatang serendah-rendahnya
binatang?
Luruh semua rasa, sirna semua mimik
Saat aku berdiri di depan cermin,
mematut-matut dan menyadari
apa yang dipantulkan cermin itu
Konyol...
Lagi-lagi bisikan takdir menguar
Menguar seperti bau busuk tadi
Menguar sampai permukaan jagad
Persetan dengan Takdir!
Robek sekali sobek
- Aulia Wijanarko -
Sajak dalam Maryamah Karpov
Posted by Aulia RA , 22:13
ADA
Tahukah dirimu, kawan?
Dalam serpih-serpih cahaya
Dan gerak-gerik halus benda-benda
Tersimpan rahasia
Mengapa kita ini ada
LINTANG
Dengan pisau lipat
Kuukir pelan-pelan
Kalimat yang dalam
Dari perasaanku yang larat
Karena hormatku yang sarat
Untuk pesona persahabatan dan kecerdasan
Lintang, Lintang, hatimu yang benderang
Qui genus humanum ingenio superavit
Manusia genius tiada tara
LAUT
Horizon, horizon setelah itu, tak ada hal lain
Horizon di langit dan horizon sejauh jangkau pandang
Muara menyempit, delta mengerut
Hutan lindap, dataran kelabu
Lalu laut, laut seluas langit
Datar, tetap, tak berhingga, biru mendebarkan
SENYUM
Siapa yang menabur senyum
Dialah yang akan menuai cinta
RAHASIA
Kuberi tahu satu rahasia padamu, Kawan
Buah paling manis dari berani bermimpi
Adalah kejadian-kejadian menakjubkan
Dalam perjalanan menggapainya
PUISI
Dan tiba-tiba hari-hariku berubah menjadi puisi
Semilir di pagi hari
Meriang jika siang
Pecah, serupa ombak-ombak pasang kalau malam
SEPERTI
Seperti puisi yang kau tuliskan
Seperti nyanyi yang kau lantunkan
Seperti senyum yang kau sunggingkan
Seperti pandang yang kau kerlingkan
Seperti cinta yang kau berikan
Aku tak pernah, tak pernah merasa cukup
Manusia Mimpi
Posted by Aulia RA , 17:47
Kau itu Manusia
Punya akal punya hati
Punya mimpi punya asa
Kau yang ciptakan mimpi,
kau yang olah asa,
kau pula yang rengkuh cita
Jangan sekali-kali
Ikut-ikutan mimpi orang,
mencampuri mimpi orang lain
Karena harapan tak akan mengikutimu
Buat mimpimu sendiri,
walau hanya setinggi tanah
Dan kau sendiri yang akan menuai,
bunga mimpi itu
- Aulia Wijanarko -
Peluru Batu
Posted by Aulia RA , 17:40
Disini, aku hanya seorang pengecut
yang menonton penyembelihan atasmu
lewat televisi, sambil berlagak
menangis tersedu
Badai peluru membantai kemerdekaanmu
mencabik negrimu!
Aku hanya membaca di koran
diantara gosip selebriti
bualan politisi,
dan cerita-cerita korupsi yang basi
(koran itu lalu kubuang ke keranjang sampah setelah menyeka
bekas makananku)
Aku dan saudara-saudaraku bertengkar
tentang cara bersimpati
sebab kami telah terbiasa berpura-pura
Disana kau berjuang dengan batu
melawan gempur peluru
membela Allah dengan darah
Tak pantas aku menangis untukmu
dengan hati bernanah
Novel "Gadis Kota Jerash"
Surat Kecil Untuk Tuhan
Posted by Aulia RA , 17:32
Tuhan
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini
Tuhan
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
terjadi pada orang lain
Tuhan
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan
Inginkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa
menjadi wanita seutuhnya
Tuhan
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan
kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup
kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan
Surat kecilku ini
adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali
Ke dunia yang Kau berikan kepadaku
( Gita Sesa Wanda Cantika )
Bawa Aku Kembali
Posted by Aulia RA , 00:45
Bila ada tawa di dunia ini
Maka ada tangis disampingnya
Bila ada keberhasilan di dunia ini
Maka ada kegagalan disampingnya
Bila aku bisa memilih antara sekarang dan masa lalu
Aku ingin kembali ke masa lalu
Masa dimana aku masih hidup tanpa rasa sakit
Masa dimana aku masih bisa menangis karena haru
Bukan karena kesedihan melihat tangis orang tuaku
Tuhan
Hidupku mungkin hanya sesaat
Namun biarkanlah hidupku menjadi cahaya bagi mereka
Bagi siapapun yang kucintai
Bawa aku kembali
Tuhan
Dalam masa indah itu walau hanya sesaat
- Agnes Davonar -
Tak Mengapa
Posted by Aulia RA , 00:33
: Untuk Seorang Kekasih
Tak mengapa ku menjadi lilin
Ia memang remuk dilalap cahaya
Yang ia pancarkan sendiri
Yang ia bagikan sendiri
Namun jangan kira dia telah hilang bentuk
Tidak, sama sekali tidak
Ia tak hilang
Ia tak musnah
Ia hanya menguar
Menjadi bentuk yang lebih lembut
Karbon yang menelusup ke sela-sela stomata
Menjelmalah ia senyawa
Yang kau hisab tanpa kau tahu
Bahwa aku telah memasukimu
Merasuk dalam detak jantungmu
Mengalir bersama urat nadimu
Aku menyayangmu
Lebih dari kumenyayangi diri
Maka, usai kubagikan cahaya
Tak mengapa jika ragaku luluh
Karena dengan cara itulah
Aku menyatu dengan jasadmu
Meski tak kau sadari
Meski tak kau sadari
Aku ingin percintaan kita
Bak udara dengan manusia
: Bak udara dengan manusia
( Kemanfaatan itu mungkin tak dirasa
Baru ketika tiada menggusur ada
Manusia tiba-tiba kehilangan nyawa)
Dan tahukah, wahai engkau?
Jika kau anggap aku penebar cahaya
Aku tak mau menjadi lampu
Yang tak mau mengorbankan diri
Untuk ujud yang lebih lembut
Aku ingin menjadi lilin
Tak mengapa menjadi lilin
Karena keremukan itu
Akan membuatku
Menyatu dengan jasadmu
Tanpa kau tahu
: Tanpa kau tahu
Tak mengapa kau tak tahu
Karena cukup bagiku
Yang Mahatahu
(Sekar Prembajoen)
De Liefde - Memoar Sekar Prembajoen
Pahami Kekurangan
Posted by Aulia RA , 00:18
Prestasi bukan diukur dari gelar atau berapa banyak yang kita dapatkan, tapi bagaimana kita memandang hidup ini dan mengolah apa yang ada supaya bermanfaat bagi orang di sekitar kita.
Jadikanlah kekurangan yang kita miliki itu sebagai kelebihan dari Allah yang tidak dimiliki orang lain.
Kekurangan bukanlah suatu halangan, tapi anggaplah sebagai rintangan.
Dan, jadikanlah rintangan sebagai tantangan, karena tantangan adalah dorongan yang membuat kita bisa menggapai kesuksesan.
Cintailah apa yang kamu miliki dan milikilah apa yang kamu cintai.
Hidup bagai potongan mozaik dan kita selalu berusaha menyusunnya, tapi kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi karena Tuhan selalu memberikan kejutan dalam hidup kita.
Cerpen " Oh, Tuhanku"
- dan saya lupa siapa pengarangnya
Edensor
Posted by Aulia RA , 00:04
Aku ingin mendaki puncak
tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan
memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa
pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang
ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan
kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan
molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat,
mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan.
Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan
orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca
bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin
melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut
dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan
penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!
Edensor - Andrea Hirata
*sekedar sinopsis