Pulanglah
Posted by Aulia RA , Saturday, 2 May 2015 00:03
Aku merindukannya. Ya, aku sangat merindukan lelaki itu. Seorang lelaki yang telah membuat aku mempertaruhkan masa depanku padanya. Karena aku percaya dengan dia. Masa depanku adalah masa depannya. Perjuanganku adalah perjuangannya. Seperti yang dia katakan dulu kepadaku.
Aku memang salah, aku telah melanggar janjiku sendiri untuk tak menjalin hubungan dengan seseorang. Apakah aku bodoh? Ah, aku rasa tidak. Aku hanya tak ingin menyia-nyiakan kehadirannya. Lelaki hebat seperti dia, lelaki pemberani, sifat yang aku temukan pada sosoknya. Lelaki yang pantas untuk menjadi masa depan, lelaki yang cukup dewasa, kebapakan, dan terkadang manja laiknya anak-anak.
Aku tak memiliki kriteria khusus untuk seorang lelaki, jika cinta ya sudah tidak memandang apapun, kan? Hanya menerimanya apa adanya. Dialah lelaki yang aku impikan, aku ingin dia mengajakku menua bersamanya, sampai hembus nafas terakhir, hingga raga tak lagi mampu berbuat banyak. Lelaki yang ingin aku jadikan sosok ayah untuk anak-anakku. Lelaki yang ingin kujadikan pemimpin untuk keluarga kecilku.
Aku sadar, dirinya bukan sepenuhnya milikku. Bahkan, dia belum sah jadi milikku. Dia masih seratus persen milik keluarganya, aku bukanlah prioritas pertama di hidupnya. Bukan aku saja yang merindukannya, orang-orang terdekatnya pasti sangat merindukannya. Canda tawanya, perhatiannya, leluconnya, pun marahnya aku sangat rindu.
Saat ini aku hanya ingin bertemu dengannya. Aku ingin memeluknya erat dan memastikan keadaannya. Walau aku tahu dia baik-baik saja, aku ingin bertemu dengannya.
Aku harap setiap pagi datang dia kembali pulang. Pulanglah sayang, aku ingin kau kembali pulang, aku tak ingin semua mimpiku hanya menjadi pemanis dalam tidurku.[]
Parakan, 1 Mei 2015 | 23:58
Aulia RA
Post a Comment